Kompor Listrik Berteknologi Digital Dengan Kapasitas 1.000 Watt Pengganti LPG 3 Kg


Kompor Listrik

Sebagai pengganti LPG 3 kilogram, pemerintah akan mendistribusikan kompor listrik induksi dengan dua kompor memasak, masing-masing.


Pemerintah akan menarik sirkulasi 3 kilogram LPG (kg) dan mendistribusikan paket kompor listrik yang diinduksi secara bertahap. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusak Listrik Negara (PLN) akan mendistribusikan paket kompor listrik induksi gratis kepada orang -orang di beberapa daerah.

Baca Juga : Kompor Serta Wajan Listrik Diserahkan Ke Warga Secara Gratis, Elpiji 3 KG Bakal Ditarik  


Kemudian, masyarakat akan mendapatkan kompor listrik induksi dengan dua tungku matang, masing -masing dengan 1.000 watt. Selain itu, ada dua unit furnitur pelengkap yaitu pan dan wajan disertai dengan Internet of Things atau modul IoT untuk menyimpan data konsumsi energi listrik.



Kompor ini juga dilengkapi dengan media komunikasi data. Paket ini juga mencakup penggantian pembatasan daya untuk penggunaan kompor induksi dan pemasangan instalasi penggunaan listrik tambahan.


Penjabat Direktur (Penjabat) Direktur Jenderal Listrik Dadan Kusdiana menjelaskan, kompor induksi memiliki sejumlah parameter digital yang dilengkapi dengan IoT sehingga dapat memantau konsumsi listrik yang terintegrasi dengan sistem penagihan atau tagihan PLN. "Konsumsi energi adalah 7,19 kilo watt jam (kWh) dengan efisiensi 70% hingga 86%," kata Dadan melalui pesan teks ke Katadata.co.id dikutip Jumat.

Baca Juga : BBM Jenis Pertalite Tidak Akan Dihapus Tahun Depan, Tegas Pemerintah  


Cara kompor induksi menggunakan induksi elektromagnetik yang menghasilkan panas dan mengalir ke dalam peralatan. Dadan mengatakan kompor induksi memiliki risiko keselamatan tingkat rendah karena panas yang dihasilkan hanya mengalir ke peralatan. "Kompor induksi sangat mudah dibersihkan dan dapat menghasilkan panas dengan sangat cepat, bentuk tungku memasak rata dan dilengkapi dengan feromagnetik," lanjutnya.


Perbedaan antara kompor listrik dan kompor listrik induksi
Kompor induksi mirip dengan kompor listrik. Keduanya menggunakan arus setrum sebagai konduktor panas. Perbedaannya adalah, kompor listrik analog dan tidak dilengkapi dengan alat IoT.


Berbeda dengan kompor induksi yang bekerja melalui induksi elektromagnetik untuk menghasilkan panas, kompor listrik bekerja melalui elemen konduktor untuk menghasilkan panas dalam peralatan.
Konduktor biasanya merupakan zat besi berbentuk spiral. Kompor listrik memiliki tingkat risiko keselamatan yang lebih tinggi karena panas atau sistem perapian terbuka. "Konsumsi energi adalah 9 kWh dengan efisiensi 55% hingga 79%," kata Dadan.

Iklan

Direktur Pelaksana PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa ia telah menyiapkan program konversi tahun depan dengan menargetkan 5 juta keluarga yang menerima manfaat. Dia memproyeksikan program ini untuk menghemat Rp 5,5 triliun per tahun.


Selain itu, jika jumlah keluarga yang menerima manfaat mencapai 15,3 juta, maka proyeksi penghematan APBN dapat mencapai Rp 16,8 triliun per tahun. "Dari mana penghematan ini? Ini dari fakta bahwa per kilogram biaya ekonomi LPG sekitar Rp. 20 ribu, sedangkan biaya ekonomi (kompor induksi) sekitar Rp 11.300 per kilogram listrik yang setara," kata Darmawan, beberapa waktu yang lalu.
PLN telah melakukan uji klinis dari 2.000 proyek percontohan di Solo dan Bali. "Dari sampel 23 Keluarga Penerima Ada APBN penghematan sekitar Rp. 20 juta per tahun," kata Darmawan. 

Berdasarkan jumlah PLN, konversi LPG 3 kg ke kompor induksi pada skala yang lebih besar dapat menghemat APBN menghemat Rp 330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima pada tahun 2022.

Baca Lainnya :

Post a Comment

أحدث أقدم