Batuk Terus, Bedanya Bronkitis Akut dengan Emfisema?Penjelasan Selengkapnya


Sama-Sama Batuk Terus, Ini Perbedaannya Bronkitis Akut dengan Emfisema

Bronkitis akut dan emfisema ialah sisi dari penyakit paru obstruktif akut (PPOK). Sama dengan pemicu PPOK, pemicu khusus ke-2 penyakit ini ialah merokok. Tanda-tanda yang diakibatkan dari bronkitis akut dan emfisema memang terlihat serupa. Tidaklah aneh beberapa orang yang sering salah memandang ke-2 penyakit ini sama. Lalu, apakah bedanya bronkitis akut dengan emfisema? Yok, baca penjelasannya di bawah ini.

Apa pemahaman bronkitis akut dan emfisema?

Diambil dari National Emphysema Foundation, bronkitis akut dan emfisema sebagai dua keadaan yang kerap ada bertepatan, selanjutnya mengakibatkan PPOK. Ke-2 penyakit ini sama tidak dapat sembuh dan bisa semakin berkembang.

Saat sebelum memahani bedanya, Anda perlu memerhatikan keterangan masalah pemahaman masing-masing keadaan di bawah ini.

  • Bronkitis Akut

Bronkitis ialah infeksi pada bronkus (bronkial), tabung lajur udara yang bercabang ke arah paru-paru sisi kanan dan kiri. Bronkus berperan untuk salurkan udara yang masuk-keluar paru.

Bronkitis akut sebagai infeksi yang ada dalam periode panjang, yakni nyaris tiap hari dalam satu bulan, 3 bulan dalam satu tahun. Keadaan itu terjadi 2 tahun beruntun.

Pemicu bronkitis ada beberapa macam, dimulai dari infeksi sampai paparan pencemaran udara. Tetapi, pemicu paling penting bronkitis akut ialah merokok. Kurang dari 10 % kasus bronkitis yang disebabkan karena infeksi bakteri.

Bila tidak teratasi, infeksi bronkus menjadi akut dan bisa berjalan beberapa bulan sampai perhitungan tahun. Intensif tanda-tandanya lebih kronis dibanding dengan infeksi kronis.

Ini karena makin lama, infeksi pada susunan tabung bronkial akan makin tingkatkan produksi lendir paru yang membuat Anda susah bernapas lega. Bahkan juga, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan aliran napas tetap.

  • Emfisema

Emfisema ialah penyakit yang disebabkan karena bengkak alveoli dengan bertahap. Alveoli ialah kantung udara yang ada pada paru. Emfisema menyebabkan alveoli menurun dan semakin lama remuk.

Pada kasus emfisema, paru-paru kehilangan kelenturannya. Paru-paru yang umumnya meregang di saat menarik napas tidak bisa kembali lagi ke kondisi normal karena udara yang terjerat di kantung udara. Disamping itu, emfisema merusak pembuluh darah kecil pada paru-paru, yang disebut pembawa gas yang diperlukan untuk pernafasan, hingga darah yang mengucur ke arah paru-paru juga turut terserang efeknya.

Baca Juga : Apakah Penyakit Bronkitis Menular?Simak Penjelasan Lengkapnya

Telah ada sekitaran 24 juta orang yang menanggung derita PPOK, dan emfisema sebagai salah satunya keadaan yang tersering mengakibatkan kematian antara keadaan yang lain. Penyakit ini umumnya disebabkan karena rutinitas merokok.

Pemicu Emfisema
Rutinitas merokok sebagai pemicu khusus penyakit ini. Kandungan toksin pada rokok dipercayai jadi pemicu dari kerusakan aliran udara yang selanjutnya mengakibatkan penyakit ini ada. Rokok menghancurkan rambut-rambut lembut pada aliran udara, yang dikenali bernama silia. 

Silia bertanggung-jawab untuk bersihkan aliran udara pembuangan lendir yang bawa kandungan dan bakteri yang tidak diharapkan keluar paru-paru. Tidak berfungsinya jaringan ini akan mengakibatkan kenaikan produksi lendir, menyusutnya kekuatan bersihkan, dan mengakibatkan infeksi. Di saat yang bertepatan, rokok dapat mengakibatkan infeksi berkelanjutan dan persempitan aliran udara, hingga merintangi saluran udara.

Baca Juga : Batuk Bronkitis apakah menular?

Tipe kandungan rokok yang lain, seperti cerutu, pipa atau ganja, dan jadi perokok pasif, mempunyai risiko yang lumayan tinggi. Risiko seorang perokok untuk terserang emfisema, 6x semakin besar dibanding mereka yang tidak merokok. Sekitaran 20% sampai 25% perokok akan alami PPOK minimal 1x sepanjang hidup mereka.

Cacat pada antitripsin Alpha-1 sebagai hal yang lain yang tersering mengakibatkan emfisema. Cacat antitripsin Alpha-1 sebagai abnormalitas genetis di mana pasien mempunyai kandungan antitripsin Alpha-1 atau AAT dengan jumlah yang sedikit pada darahnya. AAT bisa menantang tripsin, sebuah enzim yang dibuat oleh sel darah putih. 

Cacat yang terjadi pada AAT mengakibatkan sel ketahanan tubuh serang dan menghancurkan jaringan pada paru-paru. Ini umumnya terjadi pada pasien yang lebih muda. Sekitaran 3-5% dari kasus emfisema disebabkan karena cacat pada AAT.

20% dari kasus emfisema disebabkan karena paparan zat beresiko di saat pasien tengah bekerja, terutamanya debu dan zat dan lumut pada tambang dan pengelasan. Paparan pencemaran udara, terutamanya bila dikombinasi dengan aliran udara yang jelek, dipercayai ikut berperanan dalam perubahan keadaan ini. 

Mereka yang tinggal di teritori tengah kota dan industri lebih berefek terserang COPD dibanding mereka yang tinggal di wilayah perdesaan dan ini disebabkan karena tingkat pencemaran udara yang berada di beberapa kota besar. Kisah asma dan tuberkolosis dapat disambungkan sebagai pemicu emfisema. Turunan bisa menjadi salah satunya pemicu, karena orang semakin lebih berefek untuk menanggung derita PPOK saat keluarganya ada yang menanggung derita PPOK.

Post a Comment

أحدث أقدم