Bogor Hari ini, Cuaca Ekstrim Membuat Beberapa Sekolah Memilih Pulangkan Siswa lebih awal serta Pemkot Mengeluarkan status darurat sampai bulan Desember

@detik.com


Beberapa Sekolah Memilih Pulangkan Siswa lebih awal

Cuaca berlebihan yang menerpa Bogor dalam seminggu paling akhir membuat beberapa sekolah di pilih pulangkan pelajarnya lebih cepat.

Seperti yang sudah dilakukan SMAIT At Taufiq di Jl Cimanggu Permai, Kedung Waringan, Tanah Sareal. Sebagai wujud penangkalan dan pengendalian musibah karena cuaca berlebihan, faksi sekolah memilih untuk menuntaskan aktivitas belajar mengajarkan jam 13.45 WIB.

"Kami menghimbau ke semua pelajar yang pulang untuk langsung pulang ke arah rumah. Untuk pelajar yang memakai angkutan umum atau dijemput orangtua bisa sesuaikan waktu pulang Ananda," kata faksi sekolah dalam informasinya yang dijumpai oleh Kepala SMAIT At Taufiq Mamun, S.Pd.I.

Baca Juga : Hari Tanpa Bra

Hal sama dilaksanakan SDIT Aliya Bubulak, Kecamatan Bogor Barat. Faksi sekolah keluarkan informasi yang diperuntukkan ke orangtua SDIT Aliya berkaitan pemulangan pelajar bisa lebih cepat.

"Ingat sekian hari ini cuaca berbeda benar-benar berlebihan, karena itu ini hari Kamis, 13 Oktober 2022 semua pelajar pulang jam 14.10 WIB," demikian bunyi informasi itu.

Untuk jemputan sekolah akan sesuaikan. Untuk orangtua yang jemput putra putri-nya secara berdikari disuruh agar mengkondisikannya.

"Begitu, terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Mudah-mudahan kita selalu dalam naungan Allah SWT," kata Kepala SDIT Aliya Luluk Dianarini dalam informasinya.

 

Iklan

Pemkot Mengeluarkan status darurat

@detik.com
 

Pemerintahan Kota (Pemerintah kota) Bogor dengan cara resmi memutuskan peristiwa musibah yang berada di daerahnya sebagai status Responsif Genting.

Status responsif genting untuk daerah Kota Bogor itu berjalan sepanjang beberapa bulan depan sampai 31 Desember 2022.

Cara itu diambil Pemerintah kota Bogor susul ada beberapa peristiwa musibah alam yang terjadi disejumlah daerah Kota Bogor sampai factor cuaca berlebihan.

"Perkiraan prediksi keadaan cuaca ke depan putuskan dan memutuskan Kota Bogor responsif genting sampai tanggal 31 Desember," kata Bima Arya selesai menunjau lokasi longsor Gang Kepatihan dan Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor tengah, Kota Bogor, Kamis (13/10).

Bima Arya akui bila cara yang diambil dalam memutuskan status responsif genting itu pertama peringatan awal yang dikatakan BMKG karena factor cuaca berlebihan yang akhir-akhir ini terjadi di Kota Bogor.

Ke-2 , argumen yang lain yaitu ingat beberapa titik riskan musibah di Kota Bogor yang termasuk lumayan banyak.

Baca Juga : Resesi Global Di tahun 2023 Apakah Indonesia Terdampak Imbasnya

"Dapat ditegaskan bukan tujuan menyusul tetapi dapat ditegaskan jika cuaca esktrem, intesitas tinggi, volume tinggi karena itu bisa terjadi longsor. Karenanya beberapa titik riskan karena itu kita tentukan status responsif musibah supaya semua siaga," paparnya.

Disamping itu, faksinya juga memberikan instruksi ke semua aparatur untuk waspada dan minta ke masyarakat supaya benar-benar selalu siaga.

Bima Arya menjelaskan, berdasar perkiraan BMKG sendiri kekuatan cuaca berlebihan akan berjalan sampai beberapa bulan depan.

Atas dasar itu, Bima Arya minta supaya aparatur di daerah waspada hadapi peluang-kemungkinan terjelek.

"Kami akan bergerak cepat, bukan hanya jalan keluar periode pendek tapi jalan keluar tetap," katanya.

Satu diantaranya, ikat Bima Arya berkaitan dengan gagasan Pemerintah kota Bogor untuk merelokasi untuk masyarakat yang sekarang ini masih tinggal di lokasi berefek berlangsungnya longsor dan banjir.

"Barusan ada ibu-ibu yang sampaikan ke saya telah trauma dan tidak ingin kembali tinggal di daerah berefek dan siap untuk direlokasi ke Rusunawa," jelasnya.

"Esok saya kerjakan rapat secepat-cepatnya untuk proses beberapa tahapan relokasi ke Rusunawa ini," lanjut Bima Arya," katanya.

Awalnya, hujan lebat dibarengi angin ribut yang menerpa daerah Kota Bogor pada Rabu (11/10) kembali makan korban.

Sekeluarga yang ada di Gang Barjo RT 03/02, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor tengah, tertimbun longsor tebingan.

Sekitar 4 orang sukses ditolong dengan keadaan beberapa luka, sementara 4 orang yang lain masih juga dalam penelusuran karena tertimbun material puing-puing.

"empat orang sukses ditolong dan sekarang ini sedang jalani perawatan di RSUD Kota Bogor, 4 kembali masih dalam (tertimbun longsoran)," kata Kepala Eksekutor Tubuh Pengendalian Musibah Wilayah (BPBD) Theofilo Patrocinio, Rabu (12/10).

"Satu KK di satu rumah, sekeluarga semua (ke 8 korban)," tambahnya.

Menurut Theo, sebetulnya lokasi musibah longsor ini masih bersisihan dengan peristiwa tanah longsor yang terjadi di Daerah Kepatihan pada Selasa (11/10) tempo hari.

Masyarakat juga telah disuruh petugas untuk pindah atau berpindah ke arah tempat yang semakin aman. Tetapi, karena keadaannya banyak masyarakat yang telah sepuh, mereka tidak menghiraukan keinginan petugas.

"Korban juga dari barusan malem telah disuruh kosongkan, hanya kemungkinan ya semua jenis,"

"Tetapi jika saat ini semuanya sudah diungsikan. Dari yang kelihatan mempunyai potensi mencelakakan, telah direlokasi," pungkasnya.

Dalam pada itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku bila medan yang ada di TKP longsor di Gang Barjo cukup susah. Menurut dia, penekanan dari tanah yang alami perubahan lumayan tinggi mengakibatkan penyelamatan petugas jadi susah.

"Malam hari ini Alhamdulillahh kita mendapatkan kontribusi dari Basarnas, semoga dengan kontribusi SDA dan perlengkapan yang cukup ideal yang dapat menolong penyelamatan. Semoga 4 orang ini dapat kita menyelamatkan malam hari ini ," kata Dedie.

Dedie mengharap lewat assessment yang sudah dilakukan Basarnas, BPBD, Damkar sampai sukarelawan masih tetap semangat menolong penelusuran korban yang lenyap.

"Karena ini kita berkejaran sama waktu, peristiwa barusan jam 16.00 WIB. Sebenarnya masihlah ada kesempatan jika memang kita dapat bedah," katanya.

Ke-2 persoalan khusus yang dijumpai ialah akses alat besar tidak dapat masuk karena wilayah itu sebagai teritori permukiman yang cukup padat ditambahkan kontur jalan yang paling curam.

Dalam peluang itu, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi korban terimbas longsor sekalian memberi kontribusi dan keperluan untuk pengungsi.

Post a Comment

أحدث أقدم