BPOM : 133 Obat Sirup yang Aman Untuk Dikonsumsi dan Penyebab Obat Sirup yang Mengandung Etilen Glikol Bisa Lolos!Simak Selengkapnya

@bpom logo

Tubuh Pengawas Obat serta Makanan sudah keluarkan daftar 133 obat sirop yang aman disantap sejauh dipakai sama sesuai peraturan gunakan. Obat sirop itu tidak memakai propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, atau gliserin/gliserol.

BPOM sudah melaksanakan pencarian data register pada semuanya produk obat wujud sirop serta drops di Indonesia. Tentang hal daftar 133 obat yang aman dikosnusmsi.

"BPOM selalu mengupdate info berkaitan dengan hasil pemantauan pada sirup obat menurut data terkini," catat info yang diambil dari situs sah pom.go.id, Senin (24/10).

Obat Sirop yang dipakai pasien

Awal kalinya, Kementerian Kesehatan pun sudah mengabarkan daftar 102 obat yang awal kalinya dipakai oleh pasien ginjal parah, di Diskusi Jurnalis 21 Oktober 2022 Tindak lanjuti pemberitahuan itu, BPOM sudah melaksanakan pencarian data register buat menegaskan kandungan bahan yang dipakai di 102 produk obat itu.

Baca Juga :  Bpom Melarang Penggunaan Etilon Glikol dan Diatelin Glikol

Hasil pencarian BPOM itu ialah :

1. Dua puluh tiga produk tidak memakai propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, atau gliserin/gliserol, aman dipakai sejauh sama sesuai peraturan gunakan

2. Tujuh produk sudah dilaksanakan pengetesan dengan hasil ditetapkan aman dipakai sejauh sama sesuai peraturan gunakan

3. Tiga produk sudah dilaksanakan pengetesan serta ditetapkan mempunyai kandungan cemaran etilen glikol atau dietilen glikol melewati ujung batasan aman.

Sekarang ini, BPOM masihmelaksanakan sample serta pengetesan pada 69 produk. BPOM melaksanakan intensifikasi evaluasilans kwalitas berbasiskan kemungkinan, sample, serta pengetesan buat menegaskan semuanya produk yang tersebar di pasar tidak mempunyai kandungan cemaran EG serta DEG melewati ujung batasan aman.

Baca JugaDiduga Terkandung Adanya Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) Diambang Batas Aman

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, keseluruhan kumulatif perkara problem ginjal parah progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) di anak di Indonesia sampai 206 orang mulai sejak awalnya tahun sampai 18 Oktober 2022. Dari beberapa ratus perkara itu, 48% salah satunya ditetapkan meninggal.

Kenapa Obat Sirop Mempunyai kandungan Etilen Glikol Dapat Dapat lolos BPOM?

@pariwarajambi.com

Ahli menerka proses di pabrik jadi pangkal pencemaran etilen glikol di obat sirop. Presiden Joko Widodo minta pemantauan produksi obat diketatkan.

Kementerian Kesehatan sudah larang pemakaian obat sirop secara sementara berakhir ada perkara tidak berhasil ginjal parah. Penyakit ini dikira dipecut senyawa etilen glikol (EG) serta dietilen glikol (DG) dalam pelarut obat. 

Dewan Ahli Ikatan Apoteker Indonesia Prof. Keri Lestari menerka pencemaran zat di obat sirop terjadi waktu proses mengatur mutu (quality kontrol) bahan baku di pabrik. Tentang hal standard yang diputuskan ialah 0,1% di gliserin serta 0,25% di polietilen glikol.

"Bermakna dapat lolos selanjutnya di pabrik diverifikasi kembali," kata Keri dalam sebuah dialog di Jakarta, Sabtu (22/10).

Waktu pabrik ajukan ijin mengedar, karenanya Tubuh Pengawas Obat serta Makanan (BPOM) bakal menegaskan mutu serta bahan baku pembikinan obat gak tercampur EG serta DEG. Biarpun begitu, Keri tidak dapat mengaitkan adakah manipulasi di pengadaan bahan baku sebab BPOM masih melaksanakan penelusuran.

Tetapi dia menyampaikan kemungkinan kecil ada kerusakan di obat Ini sebab rusaknya obat terjadi anyar terjadi apabila ditaruh di temperatur sangat tinggi serta rendah sekali. "Ini yang dikaji, adakah kekurangan quality kontrol di sarana media produksi atau hal-hal lain," kata Keri yang pakar farmasi dari Kampus Padjadjaran ini.

Belumlah ada respon dari produsen berkenaan peluang ini. Sampai kabar ini dicatat, Ketua Komite Peningkatan Perdagangan serta Industri Bahan Baku GP Farmasi, Vincent Harijanto belum menanggapi pesan yang diantar Katadata.co.id. Awal kalinya endemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menerka ada kasus dalam pemantauan obat maka dari itu ada cemaran EG serta DEG di obat sirop.

Problem ini timbul lantaran produksi obat sirop yang tetap bertambah sebab resiko wabah Covid-19. "Di sini biasa ada pengabaian, manalagi observasi di Indonesia kurang kuat," kata Dicky, Jumat (21/10).

Sedang Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan etilen glikol atau dietilen glikol bukan bahan baku. Tetapi senyawa ini dapat ada apabila pembikinan polietilen glikol dilaksanakan secara tidak bagus. Tentang hal, Presiden Joko Widodo menyuruh biar ada pengetatan pemantauan obat berkaitan timbulnya perkara problem ginjal parah. Penyakit ini sudah serang 241 orang, sekitar 133 wafat.

Post a Comment

أحدث أقدم