BPOM : Diduga Terkandung Adanya Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) Diambang Batas Aman, Berikut Nama Obat Yang Terkandung!

Source : rakyatsulsel.fajar.co.id

BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan RI mendapati obat sirup yang dikira memiliki kandungan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas batasan aman.

Awalnya, Kementerian Kesehatan keluarkan selebaran buat beberapa faksi tergolong tenaga kedokteran dan apotek buat hentikan sementara pemberian obat berbentuk cair atau sirup. Penelusuran sedang dilaksanakan berkaitan peluang cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

"Hasil sample dan pengecekan kepada 39 bets dari 26 sirup obat s/d 19 Oktober 2022, tunjukkan terdapatnya kandungan cemaran EG yang melewati tingkat batasan aman pada 15 (lima) produk," catat BPOM dalam informasi, pada Kamis (20/10/2022).

Baca Juga : BPOM

Berkaitan penelusuran itu, jubir Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril menolak daftar 15 sirup obat yang tersebar. Dalam perincian yang populer itu, dijelaskan ada 15 merek sirup obat dengan pengamatan bahan beresiko.

"Kementerian Kesehatan tidak keluarkan daftar yang menampung nama obat dan pengamatan kandungan senyawanya seperti yang waktu ini lebih banyak tersebar," kata dr Syahril menanggapi tersebarnya daftar itu.

"Bisa kami yakini jika Info itu tidak betul," tegasnya.

Iklan

BPOM memaparkan ada 4 (empat) bahan tambahan yang dikira memiliki kandungan cemaran EG dan DEG ialah propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol yang bukanlah bahan yang beresiko.

Sampai waktu ini BPOM mengemukakan kalau penyidikan masih tetap dilaksanakan buat memandang keterlibatan langsung kasus AKI dan senyawa EG yang terkandung pada obat.

BPOM bersama Kementerian Kesehatan, ahli kefarmasian, ahli farmakologi klinik, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan faksi berkaitan yang lain mempelajari secara mendalam masalah pemicu berlangsungnya tidak sukses ginjal parah itu.

Baca Juga : Apa saja obat untuk diabetes tipe 2?

Dijelaskan, Kemenkes bersama Tubuh Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Farmakolog, dan Puslabfor Polri, masih mengerjakan penelusuran buat meyakinkan pemicu pastilah dan elemen kemungkinan masalah ginjal parah.

Sampai waktu ini, tidak ada hasil yang konklusif berkaitan pemicu masalah ginjal parah rahasia. Penelusuran BPOM dan Kemenkes mencari secara mendalam peluang elemen kemungkinan yang lain.

Dalam kongres jurnalis online, Rabu (19/10/2022), dr Syahril mengusik hasil penelusuran kepada tersisa contoh obat yang dimakan pasien. Hasilnya diketemukan jejak tapak senyawa yang punya potensi sebabkan AKI (Akite Kidney Injury).

"Dalam penelusuran dari tersisa contoh obat yang dimakan pasien, saat ini diketemukan jejak tapak senyawa yang punya potensi sebabkan AKI (tidak sukses ginjal parah) ini, waktu ini Kemenkes dan BPOM masih tetap mencari dan mempelajari elemen kemungkinan yang lain," kata dr Syahril.

Di bawah ini daftar obat yang dikatakan BPOM:

1. Termorex Sirup (obat demam)

Produksi PT Konimex bernomor ijin mengedar DBL7813003537A1, paket dus, botol plastik @60 ml.

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu)

Produksi PT Yarindo Farmatama bernomor ijin mengedar DTL0332708637A1, paket dus, botol plastik @60 ml.

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries bernomor ijin mengedar DTL7226303037A1, paket Dus, Botol Plastik @ 60 ml.

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries bernomor ijin mengedar DBL8726301237A1, paket Dus, Botol @ 60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries bernomor ijin mengedar DBL1926303336A1, paket Dus, Botol @ 15 ml.


Post a Comment

أحدث أقدم