Bruno kembali! Man Utd menang aksi gemilang antara Fernandes dan Fred Menyumbang Point Buat Tim

@Goal.com

Performa terbaik Manchester United musim ini selama ini dibayang-bayangi oleh Cristiano Ronaldo yang pergi saat sebelum akhir kemenangan 2-0 atas Spurs.

Bruno Fernandes dan Fred memperoleh beberapa gol itu saat team Manchester United yang semangat singkirkan Tottenham pada Rabu malam. Tetapi itu bahkan juga bukan 1/2 dari narasi.

Memang, informasi khusus akan dikuasai oleh hastag Cristiano Ronaldo yang tidak kepakai menuju ke arah terowong dengan 4 menit masih sisa permainan dan dengan kemenangan 2-0 teamnya, yang malu-maluin, karena ini ialah performa United yang paling komplet musim ini.

Walau tiba ke laga dengan kesempatan bergerak di jarak satu point dari Arsenal di pucuk klassemen Liga Premier, Spurs dibedah oleh tuan-rumah mereka.

Iklan

Fred dan Fernandes jalankan atraksi di tengah-tengah taman, jadi telah selayaknya mereka berdua masuk ke scoresheet saat team bimbingan Erik ten Hag tempatkan Derby Manchester mereka belakangan ini dengan kuat ada di belakang mereka dan menguatkan kembali diri mereka sebagai kompetitor yang syah untuk finish empat besar di Liga Premier musim ini.

Perform Tottenham kemungkinan sudah busuk, dengan faksi Antonio Conte satu kali lagi berusaha menantang salah satunya anak lelaki besar, tapi United bimbingan Erik Ten Hag benar-benar mengagumkan, dan nilai penuh untuk tiga point, yang membuat mereka tertaut empat point dari Spurs dengan permainan pada tangan.

Berikut ini, Review Mengenai performa para pemain saat pertandingan kemarin.

Performa Terbaik

Fred:

@onefootball.com

Performa pemain Brasil itu betul-betul mempunyai segala hal, dengan Fred mengolah bola dengan teratur, dan displin. Memang, ia kemungkinan benar-benar sayang tidak memperoleh assist di set pertama saat ia memberi kesempatan untuk Rashford di set pertama. Tetapi, ia memperoleh hadiahnya pas sesudah re-start. 

Pemain Brasil itu untung menyaksikan gempurannya mengenai sisi belakang gawang lewat percobaan tendangan, tapi ia patut memperoleh sedikit keberuntungannya untuk penampilan aktif di baris tengah.

Bruno Fernandes:

@mobile.twitter.com
Kontributor seorang kapten, Bahkan juga saat segala hal kurang cukup bagus untuk Bruno di set pertama, ia bekerja tanpa capek untuk pastikan Tottenham tidak mempunyai kenyamanan dalam mengolah bola. Dan, saat itu terpenting, dengan permainan masih imbang, dia ambil peluangnya untuk mengunci kemenangan dengan hasil kerja kerasnya. 

Demikian setelah bola ditendangnya,Hugo Lloris - tahu benar ke mana arahnya, dengan Bruno membengkokkan bola yang membal ke pojok atas untuk mengunci kemenangan besar bagi teamnya.

Diogo Dalot:

@goal.com
 Seperti Fred, ia sudah terima banyak kritikan di periode lalu tapi ia membungkam kritiknya pada saat laga melawan Spurs. dihadapkan dengan beberapa striker yang paling sulit, Diogo Dalot bisa dibuktikan penuhi pekerjaan itu. Dan ia bukan hanya menghapus beberapa orang seperti Ivan Perisic dan Son Heung-min, ia berkali-kali maju setiap peluang. 

Saat malam di mana United tidak mengenal capek dalam segalanya yang mereka kerjakan, Dalot merealisasikan tipe energi dan kualitas yang diharapkan Ten Hag dari beberapa pemainnya di Old Trafford.


Performa Kurang Memuaskan

Antonio Conte:

@Skysports.com

Pemain dari Italia itu jarang-jarang salah strategi sama seperti yang dilakukan di Old Trafford. Manchester United spektakuler tapi Tottenham menakutkan. Bila bukan lantaran Lloris, bisa jadi empat atau lima kosong untuk tuan-rumah pada set pertama dan serangan bertubi tubi sesudah jeda. 

Conte menanti kelamaan untuk mengubah pada team yang jatuh tersuruk di mukanya dalam laga yang kemungkinan sebagai contoh paling besar dari Tottenham yang ada di status yang sedikit salah pada tahapan musim ini. Mereka masih juga dalam pemburuan untuk finish empat besar, sudah pasti, tapi perbincangan belakangan ini mengenai rintangan gelar kelihatan benar-benar agak sulit untuk sekarang ini.

Son Heung-min:

@detik.com

Pemicu Conte belum tertolong oleh pengurangan perform co-winner Sepatu Emas musim kemarin. Itu ialah performa yang lain harus dilalaikan untuk kapten Korea Selatan itu karena ia nyaris tidak mempunyai kontribusi pada pertandingan semalam. 

Ia dengan teratur mempunyai bola yang dapat menghasilkan beberapa peluang, umpan-umpannya kurang cukup tepat pada sasaran dan kurangnya kontribusi bola untuk Harry Kane. Bila Tottenham ingin berpadu di Premier League dan Liga Champions, Son perlu kembali lagi ke perform terbaik.

Cristiano Ronaldo:

@bola.net

Kemungkinan mengagetkan menyaksikan seorang pemain Manchester United dicap sebagai 'pecundang' sesudah kemenangan yang baik, tapi bagaimana kembali memvisualisasikan pemain Portugal itu pada kondisi itu? Ronaldo kemungkinan ada di sisi ini, bahkan juga saat sebelum strop terbaru, ingat United tampil cemerlang tanpanya. 

Tapi reaksinya yang unik untuk meninggalkan kursi cadangan tidak patut dilakukan dengan seorang pemain yang sangat populer karena profesionalismenya. Bekas kapten United Roy Keane kemungkinan terhitung dari mereka yang yakin jika Ronaldo tidak disegani oleh club musim ini tapi tidak ada argumen untuk kejenakaan kekanakan semacam itu. Makin cepat United singkirkan Ronaldo makin baik, karena saat inilah jadi pengalih perhatian yang menakutkan.

  • Pertahanan

David de Gea (6/10): Malam yang bagus untuk penjaga gawang United. Nyaris tidak ada keselahan pun dalam penampilannya.

Diogo Dalot (8/10): Salah satunya performa mencolok musim ini dan bahkan bisa saja kariernya. Melawan teror Ivan Perisic dan Son dengan berkilau dan berperan secara efisien di depan.

Raphael Varane (7/10): Kualitas, ketenangan, dan kontrol. Itu jauh dari performa Harry Maguire dan Victor Lindelof karena pemain Prancis itu tidak mengambil langkah keluar garis sejauh laga.

Lisandro Martinez (7/10): Saat Varane tenang dan tenang, partnernya ialah kebalikannya, tapi secara baik. Ia lakukan tekel setiap peluang dan kelihatannya memenangi semua. Style agresifnya beri pujian karakter rileks pria di sampingnya dengan prima.

Luke Shaw (6/10): Performa kompak yang lain dari bek kiri yang secara cepat kukuhkan tempatnya di starting Piala Dunia XI Gareth Southgate. Bermasalah dengan baris depan yang paling hidup secara baik sekalian diyakinkan pada bola; Ia tentu sedang trend ke yang betul kembali.

  • Baris Tengah

Casemiro (6/10): Sama baiknya dengan pertahanan ada berada di belakangnya. Terus memperlihatkan secara tepat kenapa ia ialah orang di dasar baris tengah Real Madrid yang sukses itu tapi performanya sedikit dikecewakan oleh rintangan ceroboh yang menyebabkan kartu kuning.

Fred (8/10): Performa all-action dari laci teratasnya. Ada banyak sekali tekel, intersepsi, umpan, dribel, serta gol - walau dibelokkan. Ia ialah pemain yang mencolok untuk tuan-rumah.

Bruno Fernandes (7/10): Berasa seperti gol besar yang ia bikin di set ke-2 , dan penuntasan yang baik sekali juga. Berusaha di dalam permainan sampai waktu itu tapi, di mana umpan dan dribblingnya tidak berhasil, dia membayarnya dengan tipe pressing tiada henti yang jarang-jarang kelihatan di Old Trafford belakangan ini. Pada bukti ini, kelihatannya punggung Bruno.

  • Strategi Penyerang

Antony (7/10): Performa brasil sejati. Berani kuasai bola dan kadang memesona saat dia menari melalui bek-bek Spurs. Lebar tiang itu membuat kembali cetak gol penyama posisi di Premier League.

Marcus Rashford (6/10): Kurang cukup mendapati kakinya sebagai No.9. Sama seperti sejumlah laga terakhir kalinya, kelihatannya ia usaha terlampau keras. Tetapi tetap sebagai elemen kunci dari team yang kuat memperlihatkan.

Jadon Sancho (5/10): Masih berusaha untuk membikin tapak jejaknya di Manchester United. Ini berasa seperti peluang prima untuknya untuk ada dan memperlihatkan kepiawaiannya. Memang, ia mendapatkan assist, tapi kami masih menanti untuk menyaksikan winger Dortmund yang menaklukkan dunia yang diberi tanda tangan United tahun kemarin.

Subs dan Manager

Scott McTominay (6/10): Performa kompak dalam seperempat jam yang ia habiskan di atas lapangan.

Anthony Elanga (N/A): Tiba dengan beberapa saat tersisa; kurang cukup lama untuk memberi peringkat.

Christian Eriksen (N/A): Dikenalkan bertepatan dengan Elanga, hingga ketentuan yang serupa berlaku.

Erik ten Hag (8/10): Tidak disangsikan kembali performa terbaik periode pemerintahannya. Penyeleksian team dan strateginya sama pas, bahkan juga bila Ronaldo kemungkinan tidak sepakat sama mereka. Performa semacam ini memberi dasar yang prima untuk dibuat saat sebelum interval untuk Piala Dunia.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama