eCommerce Adalah - Penjelasan Terlengkap

Apakah eCommerce Itu?

@pinterest.com

eComemerce ialah ringkasan dari perdagangan electronic dan merujuk pada basis digital dan mode usaha di mana Anda bisa beli atau jual produk lewat cara online. Setiap Anda beli produk lewat cara online, Anda berperan serta dalam ekonomi e-niaga.

Istilah ini lumayan luas dan fleksibel, karena bukan hanya meliputi Amazon atau eBay, tapi perbankan online, service piranti lunak, penyuplai service jarak jauh, atau basis pelatihan online (pada intinya, tiap transaksi bisnis yang sudah dilakukan lewat cara online). Tetapi, bergantung pada konteksnya, istilah "e-niaga" kerap dipakai untuk mengarah pada online shop ciri khas yang jual baju ke customer akhir.

Contoh:

"Sepanjang tahun, usaha e-niaga tumbuh dan jadi lebih umum dari awal sebelumnya."

"Saya ingin membuat SaaS lebih dulu, namun kebalikannya, saya berpikir saya akan buka situs e-niaga untuk jual beberapa bahan pizza."

Pengertian E-Commerce

Sama seperti yang disebutkan awalnya, e-niaga ialah istilah yang luas dan fleksibel. Ini memiliki arti tidak ada kesepakatan mengenai apakah arti sebetulnya atau apa yang dipandang seperti "usaha e-niaga" atau mungkin tidak.

Adapun pengertian Amazon, e-niaga ialah toko fisik yang diganti jadi etalase online untuk memperdagangkan barang dan jasa lewat internet. Ini tentukan jika itu dapat berbentuk mode usaha atau aliran distribusi, bergantung pada taktiknya. Karena itu yang memungkinkannya usaha mencapai konsumen setia di penjuru dunia.

Baca JugaOnline Marketing

Tapi apa pengertian yang pas itu wajib? Menurut Alexander Graf dan Holger Schneider dalambuku e-niaga mereka, pengertian e-niaga cukup tidak terang, mengatakan jika:

Apa yang terjadi (dengan e-niaga) ialah jika saat orang coba sesuaikan pengertian dengan peranan mereka, perusahaan mereka, atau lingkungan professional mereka keseluruhannya, mereka berasa susah untuk memvisualisasikan secara tepat apa yang sudah berbeda sebagai menantang keadaan 10 tahun lalu. E-commerce nampaknya berada di mana saja, dalam tiap proses, aliran, dan alat.

Alexander Graf dan Holger Schneider

Tetapi, beberapa orang nampaknya memakai istilah itu tiap hari dan membuat keyword darinya. Menerangkan jika :

Sepanjang dasawarsa paling akhir, kalimat seperti 'e-niaga multisaluran' atau 'perdagangan omnichannel' sudah ada untuk memberikan dukungan taktik yang ditanyakan (...) Hasilnya tidak lebih dari keyword baru untuk memvisualisasikan pendekatan yang tidak berhasil. Bahkan juga sebagai ahli e-commerce, kami kesusahan merangkum pengertian yang pas dari istilah ini.

Alexander Graf dan Holger Schneider

Maka bila ahli e-niaga tidak bisa merangkum pengertian yang pas, apa yang perlu Anda puaskan? Kemungkinan, Anda tetap harus simpel dan masih tetap memakai kalimat pertama artikel ini sebagai pengertian sah Anda.

Ketidaksamaan Di antara E-commerce dan E-Bisnis

Menurut definisinya, kemungkinan kedengar seperti e-niaga mengikutsertakan tiap transaksi yang sudah dilakukan lewat cara online — tapi itu belum pasti betul.

E-niaga ialah sisi dari e-bisnis. Ini meliputi khususnya pemasaran dan pembelian yang sudah dilakukan di internet — sementara e-bisnis mengikutsertakan kegiatan usaha online apa saja, terhitung panggilan pemasaran, penyediaan materi, penandatanganan kontrak, dan lain-lain.

Baca JugaSMS Marketing

Usaha e-niaga cuma memerlukan website sebagai salah satu basis agar berperan. Kebalikannya, e-bisnis kemungkinan membutuhkan Management Jalinan Konsumen setia (CRM), tempat kerja digital, dan Rencana Sumber Daya Perusahaan (ERP) untuk menjalankannya.

Misalkan, "e-niaga" lebih pas dipakai saat mengarah ke online shop yang jual produk fisik ke pemakai internet, karena tidak ada sentuhan di antara Anda dan konsumen setia dan semua proses pemasaran terjadi lewat cara online.

Di lain sisi, e-bisnis kerap merujuk di agen diskusi B2B yang terima pertanyaan dari client prospektif. Di situ, proses pemasaran lebih kompleks dan memerlukan perjumpaan, panggilan pemasaran, proposal, dan proses tujuan agar bekerja . Maka "transaksi bisnis" yang sebetulnya hanya satu sisi dari operasi usaha.

Kenapa E-niaga Benar-benar Penting dan Dibahas

Kekuatan simpel untuk lakukan pembelian lewat cara online sudah mengganti hidup kita selama-lamanya. Dan walau mempunyai pengertian yang tidak terang, e-niaga tetap ada.

Industri e-niaga tumbuh secara eksponensial, semakin banyak usaha e-niaga banyak muncul, dan ekonomi digital semakin berkembang sekalian mencapai tiap pojok dunia yang mempunyai koneksi internet.

Bila Anda masih skeptis mengenai imbas industri e-niaga, berikut sejumlah datanya :

Pada Januari 2022, ada sekitar4.95 miliar pemakai internetdi penjuru dunia, yang disebut 62.5% dari komunitas global (dan tingkat urbanisasi ialah 57%).

Baca JugaPerusahaan Marketing SEO

Di tahun 2021, pemasaran e-niaga retail berjumlah4.9 Triliun dolar AS di penjuru dunia. Dan diprediksi akan tumbuh lebih dari 50% dalam 4 tahun di depan. Beberapa orang beli produk lewat cara online, dan mereka cuma akan beli semakin banyak.

Google memberikan laporan jika lebih dari80% konsumen setiamelakukan penelitian online saat sebelum membuat keputusan pembelian. Yang memiliki arti mayoritas penelusuran Google dilaksanakan dengan niat beli.

Di tahun 2021,$3.56 Triliun pemasaran riteldilakukan dari piranti mobile. Usaha e-niaga sudah dimaksimalkan untuk perdagangan mobile sepanjang sekian tahun.

Semakin banyak statistik e-niaga.

Kita hidup di zaman di mana terdapat lebih beberapa orang dengan handphone dibanding orang yang tinggal di wilayah perkotaan, dan di mana internet sudah meningkatkan akar yang kuat di kehidupan individu Anda.

Ini memiliki arti, e-niaga ialah industri yang mencapai nyaris semuanya orang di dunia dengan koneksi internet — tawarkan keringanan untuk beli produk dan kesempatan untuk mengawali usaha.

Asal Saran E-niaga dan Evolusinya

Transaksi bisnis e-niaga pertama dilaksanakan di tahun 1994. Phil Brandenberger memakai Mastercard-nya untuk membeliSting's Ten Summoners' Tales lewat internet dengan harga $12.48. Transaksi bisnis khusus ini membuat riwayat dan memberikan signal ke dunia jika "internet terbuka" untuk transaksi bisnis e-niaga.

Kenapa? Karena ini ialah pertamanya kali tehnologi enkripsi dipakai untuk memungkinkannya pembelian internet.

Ketika E-Commerce sudah berkembang cepat

Timbulnya raksasa e-commerce seperti Amazon dan Alibaba pada tengah 1990-anmengubah muka industri retail. Mereka pada intinya manfaatkan penetratif internet global dan digitalisasi mekanisme keuangan, yang berperan pada pengurangan pemasaran retail untuk banyak toko fisik.

Kemudian, perkembangan Google dan lalu lintasinya yang besar memungkinkannya pemilik usaha untuk bayar iklan, lakukan marketing berbasiskan performa dengan semakin banyak data dari awal sebelumnya, dan menarik konsumen setia secara organik lewat optimisasi mesin perayap (SEO) untuk membikin website mereka mendapatkan rangking untuk keyword yang berharga tinggi.

Baca JugaLayanan Pemasaran Email Terbaik

Plus, timbulnya sosial media bawa perhatian pemilik usaha , menduplikasi peristiwa yang serupa dengan Google tapi dengan susunan sosial dan membuat pengalaman online lebih interaktif dan bertarget.

E-commerce berpengaruh pada tenaga kerja retail. Agen Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) sudah mengutarakan jika dari tahun 1997 sampai 2016, tugas di bidang e-niagameningkat sejumlah 80%. Dan ini hari, di tahun 2022, telah ada787.104 pegawai ASdi ruangan e-niaga.

Sekarang ini, siapa saja bisa mengawali usaha e-niaga dari sejak awalnya memakai basis seperti Shopify atau BigCommerce tanpa pengkodean atau mempunyai ketrampilan tehnis sama sekalipun. Apabila Anda ketahui langkah membuat code, ada beberapa basis sumber terbuka yang bisa Anda pakai untuk membentuk bisnis apa saja yang Anda harapkan.

Di masa datang, e-niaga kemungkinan cuma jadi "perdagangan" sesudah jadi sistem standar untuk beli bahan makanan untuk rumah Anda — perdagangan off-line bisa menjadi pengalaman yang lain tapi cuma opsional.

Tipe Usaha E-niaga

Anda bisa mengategorikan usaha e-niaga sesuai produk atau service yang mereka jual, faksi yang berbisnis sama mereka, atau bahkan juga basis tempat mereka bekerja.

Kami akan menyaksikan ke-3 faktor itu untuk memberikan Anda deskripsi yang terang mengenai tipe situs e-niaga di luaran sana.

Mengelompokkan E-niaga Menurut "Siapa" yang Jual

Menyaksikan beberapa pihak yang berperan serta dalam transaksi bisnis e-commerce ialah langkah lain di mana situs e-commerce bisa dikelompokkan. Ini umumnya terhitung:

1. Usaha ke customer (B2C)

@scottkeeverseo.com

Sama dengan namanya, mode B2C sebagai wakil usaha yang jual produk atau service ke customer pribadi. E-niaga B2C ialah mode usaha yang umum antara retail fisik dan online, karena jumlah konsumen setia prospektif semakin besar dan skalabilitas semakin tinggi.

Contoh usaha B2C adalahCocokind. Merk e-niaga B2C yang jual produk perawatan kulit lewat cara online ke beberapa orang yang hendak memakainya. Dengan begitu, Anda bisa menyaksikan mereka tingkatkan pengalaman konsumen setia mereka dengan kuis, pembikin teratur, dan website untuk memberikan stimulan ke audience sasaran mereka untuk beli produk mereka untuk pemakaian individu.


2. Langsung ke customer (D2C)

@shutterstock.com

Merk D2C yang terkenal ialah usaha yang jual produk ke konsumen setia dan menghasilkannya — menggunting mediator dalam merk dan customer akhir.

Kuncinya di sini yaitu jika merek-merek ini bisa berhubungan dan membuat jalinan dengan beberapa orang yang memakai produk mereka, memperoleh operan balik, membuat audience, dan membuat pengangkutan lebih efektif.

JOIadalah contoh yang baik sekali karena mereka tawarkan produk "unik" untuk membikin susu nabati yang tidak 98% air.

Bukannya berulang-ulang ke mediator atau amazon untuk jual produk mereka, JOI membuat brand-nya dan mempunyai distribusinya hingga mereka bisa jual langsung ke beberapa orang yang mereka coba tolong semenjak awalnya.

Apabila Anda menyaksikan website mereka, Anda akan menyaksikan jika mereka sudah membuat merk yang paling khusus yang tidak pernah dilaksanakan oleh mediator.


3. Usaha ke usaha (B2B)

@freepngimg.com

Dalam mode B2B, kedua pihak yang turut serta ialah usaha. Di sini, satu perusahaan sediakan produk atau service ke lainnya.

Perusahaan B2B sering sebagai perusahaan berbasiskan service atau piranti lunak (dan mereka cuma akan dikatakan sebagai "agen" atau "SaaS," masing-masing). Usaha B2B yang jual produk ada juga, dan mereka kerap kali supplier atau produsen jual ke toko retail atau produsen—tergantung pada tempat mereka dalam rantai produktif.

Contoh simpelnya ialah tokoAvery Dennison. Ini jual pelabel dan tambahan untuk konsumen setia usaha yang kerap mengepak barang. Daftarnya lumayan luas untuk meliputi semuanya yang kemungkinan Anda perlukan sebagai retail yang repot.


4. Customer ke usaha (C2B)

@adobe.inc

Mode usaha C2B sebagai wakil transaksi bisnis di mana pribadi membuat nilai untuk usaha. Tidak seperti mode bisnis-ke-konsumen tradisionil, customer sediakan produk atau service ke perusahaan, bekerja sama di dalam project, dan pada akhirannya menolong perusahaan tingkatkan keuntungan mereka.

Shutterstockmuncul di pikiran sebagai contoh C2B yang baik. Ini memungkinkannya photografer professional untuk jual photo bebas royalti yang kemungkinan dipakai usaha untuk usaha marketing mereka.

Mode ini memungkinkannya pribadi biasa mendapatkan uang dengan menolong usaha dengan media berkualitas tinggi yang bisa hasilkan keproduktifan yang semakin besar.


5. Customer ke customer (C2C)

@appadvice.com

E-commerce C2C terjadi saat dua faksi yang turut serta ialah customer yang berdagang keduanya. Mereka umumnya ialah basis pasar di mana pribadi bisa berbicara dan menyepakati persetujuan keduanya.

eBay dan Craiglist ialah contoh paling dasar, karena basis mereka memungkinkannya tiap pribadi untuk jual atau beli apa saja ke siapa saja di dunia di satu tempat tak perlu beli dari usaha.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama