Point-E, AI dari OpenAI yang Mampu Menghasilkan Model 3D dari Gambar 2D

Point-E, AI dari OpenAI yang Mampu Menghasilkan Model 3D dari Gambar 2D

28 Desember 2022

Point-E, AI dari OpenAI yang Mampu Menghasilkan Model 3D dari Gambar 2D

OpenAI, sebuah instansi riset AI terpenting, belakangan ini melaunching Point-E, sebuah alat AI yang bisa hasilkan mode 3D dari gambar 2D. Ini sebagai perkembangan yang bagus sekali di dunia AI, karena awalnya, beberapa pakar AI cuma bisa hasilkan mode 3D dari data 3D yang telah ada.

Inovasi selanjutnya untuk mengguncangkan dunia AI kemungkinan ialah generator mode 3D. Minggu ini, OpenAI open source Point-E, mekanisme evaluasi mesin yang membuat object 3D yang dikasih prompt text. Menurut sebuah makalah yang diedarkan bersama pangkalan code, Point-E bisa hasilkan mode 3D pada sebuah sampai dua menit pada satu GPU Nvidia V100.

Point-E tidak membuat object 3D dalam artian tradisionil. Kebalikannya, ini hasilkan awan titik, atau kelompok titik data diskrit di ruangan angkasa yang sebagai wakil wujud 3D — karena itu kependekan nakal. ("E" dalam Point-E ialah singkatan dari "efektivitas," karena seakan-akan bisa lebih cepat dibanding pendekatan pembikinan object 3D awalnya.) Awan titik lebih gampang disintesis dari pemikiran komputasi, tapi mereka tidak tangkap wujud atau struktur object yang berbutiran lembut — batas khusus Point-E sekarang ini.

Untuk menangani kebatasan ini, team Point-E latih mekanisme AI tambahan untuk mengganti poin cloud Point-E jadi jerat. (Jerat — kelompok simpul, pinggir, dan muka yang mendeskripsikan object — umumnya dipakai dalam pemodelan dan design 3D.) Tapi mereka menulis dalam makalah jika mode terkadang bisa kehilangan beberapa bagian tertentu dari object, hasilkan wujud yang mampet atau terdistorsi.


Point-E manfaatkan tehnik deep learning untuk mengolah gambar 2D dan hasilkan mode 3D yang terbagi dalam beberapa ribu triangulasi. Alat ini dapat juga meramalkan bagaimana satu object akan kelihatan dari pemikiran yang lain, hingga memungkinkannya untuk hasilkan mode 3D yang lebih tepat dan realitas.

Disamping itu, Point-E mempunyai kekuatan untuk hasilkan mode 3D dari photo yang diambil dari pojok yang tidak simetris. Ini sebagai perkembangan yang penting, karena awalnya, beberapa pakar AI cuma bisa hasilkan mode 3D dari photo yang diambil dari pojok simetris.

Dengan kekuatan ini, Point-E bisa dipakai dalam beragam program, seperti visualisasi arsitektur, design produk, atau bahkan juga dalam industri games. Disamping itu, alat ini dapat juga dipakai dalam sektor kedokteran untuk membikin mode 3D dari scan CT atau MRI, hingga memungkinkannya dokter untuk mendeskripsikan lebih tepat keadaan pasien.

Overall, kekuatan Point-E untuk hasilkan mode 3D dari gambar 2D sebagai perkembangan yang bagus sekali di dunia AI. Dengan kekuatan ini, beberapa pakar AI bisa mengurus data lebih efektif dan membuat mode yang lebih tepat, yang hendak memberi imbas positif untuk beragam program di beberapa sektor.

Disamping itu, Point-E mempunyai kekuatan untuk mengenali object dalam gambar 2D dan membuat mode 3D dari object itu. Ini sebagai perkembangan yang penting, karena awalnya, beberapa pakar AI cuma bisa membuat mode 3D dari gambar 2D yang telah terancang secara baik, seperti gambar 3D yang telah disimulasikan.


Dengan kekuatan ini, Point-E bisa dipakai dalam program seperti visualisasi arsitektur atau design produk lebih gampang. Misalkan, beberapa arsitek bisa memakai Point-E untuk membikin mode 3D dari gambar 2D yang mereka gambar sendiri, hingga memudahkan proses design dan visualisasi.

Disamping itu, Point-E dapat dipakai dalam sektor kedokteran untuk membikin mode 3D dari scan CT atau MRI lebih tepat. Misalkan, dokter bisa memakai Point-E untuk mendeskripsikan lebih tepat keadaan pasien, seperti tumor atau aneurisma, hingga memudahkan proses analisis dan penyembuhan.

Overall, Point-E sebagai alat AI yang bagus sekali dan berguna untuk beragam program. Dengan kekuatan untuk hasilkan mode 3D dari gambar 2D dan mengenali object dalam gambar, Point-E bisa menolong beberapa pakar AI dalam mengolah dan mengurus data lebih efektif, dan membuat mode yang lebih tepat dan realitas.

Disamping itu, Point-E mempunyai feature yang disebutkan "Semantic Segmentation", yang memungkinkannya alat ini untuk mengenali beragam komponen dalam gambar 2D dan menjauhkannya jadi beberapa bagian yang terpisah. Ini bermanfaat untuk mengenali beberapa objek detil dalam gambar, seperti mobil, bangunan, atau pohon, hingga memungkinkannya untuk membikin mode 3D yang lebih detil dan tepat.

Feature ini bermanfaat dalam sektor kedokteran, di mana dokter bisa memakai Point-E untuk mengenali beberapa bagian detil dalam scan CT atau MRI, seperti otak, paru-paru, atau jantung, hingga memudahkan proses analisis dan penyembuhan.

Dengan begitu, Point-E sebagai alat AI yang bagus sekali dan berguna untuk beragam program. Kekuatan untuk hasilkan mode 3D dari gambar 2D, mengenali object dalam gambar, dan memakai feature Semantic Segmentation membuat alat ini benar-benar bermanfaat dalam beragam sektor, seperti arsitektur, design produk, dan kedokteran.

Sebagai instansi riset AI terpenting, OpenAI terus bereksperimen dalam meningkatkan beberapa alat AI yang bermanfaat untuk beragam sektor. Dengan launching Point-E, OpenAI sudah memberi sumbangsih yang besar sekali untuk dunia AI dan banyak program yang bisa tertolong karena ada alat ini.

Post a Comment

أحدث أقدم