Mengelola Emosi Negatif ala Konsep Stoisisme: Cara Tenang dan Damai dalam Menghadapi Masalah

Mengelola Emosi Negatif ala Konsep Stoisisme: Cara Tenang dan Damai dalam Menghadapi Masalah

21 Januari 2023

Mengelola Emosi Negatif ala Konsep Stoisisme

Emosi ialah limpahan hati yang berkembang dan kering dalam sekejap. Dia, demikian menurut KBBI, dapat disimpulkan sebagai sebuah kondisi dan reaksi psikis dan fisiologis (seperti keceriaan, duka cita, keharuan, kesayangan). Dia umumnya diikuti dengan sebuah hati yang kuat, yang menggerakkan pengejawantahannya jadi sebuah perilaku.

Jika emosi itu benar-benar kuat, bisa terjadi beberapa masalah pada peranan cendekiawan, tingkat disasosiasi, bahkan juga kecondongan untuk bertindak yang tidak terpuji. Emosi umumnya tiba saat kita memperoleh peralihan keadaan mendadak, yang terjadi dalam diri kita atau sekitaran kita baik itu positif atau negatif.

Dari sisi dampak, emosi terdiri jadi dua: emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif ialah emosi yang selalu diharapkan oleh semuanya orang, seperti berbahagia, suka, senang, rasa cinta, dan semacamnya. Kebalikannya, emosi negatif ialah emosi yang tidak diharap terjadi dalam diri seorang, seperti bersedih, geram, dan lain-lain.

Tetapi, emosi negatif ini rupanya yang semakin banyak menerpa kehidupan manusia, umumnya disebabkan oleh perselisihan dan depresi. Karena itu tiap pribadi perlu mempunyai pengaturan emosi diri yang bagus. Karena, saat satu pribadi tidak dapat mengontrol emosi diri, khususnya yang negatif, dia akan alami beragam perselisihan dan kesusahan dalam jalankan hidup.

Stoisisme dan Emosi Negatif

Stoisisme dan Emosi Negatif

Henry Manampiring dalam bukunya Filosofi Teras menerangkan jika stoisisme menjadi tutorial untuk kita hidup berbahagia dan terlepas dari emosi negatif. Dia ngomong, kita harus dapat hidup sesuai dengan alam. Tujuannya, alam telah memberi kita logika yang membandingkan kita dengan binatang, sehingga kita harus memakai logika itu. Saat kita tidak memakai logika karena itu kita tidak ada perbedaannya dengan binatang.

Misalnya saat kita lagi ada pada keadaan yang membuat kita geram, sampai rasanya benar-benar ingin memaki-maki orang/kondisi yang membuat kita kesal. Kita yang berasa dizalimi, dihina selanjutnya rasakan emosi negatif ada.

Walau sebenarnya bisa jadi kita belum mengetahui apa argumen orang itu lakukan hal yang membuat kita geram; jangan-jangan ada pembenaran kenapa dia lakukan hal itu. Pada kondisi ini kita sering tidak memakai logika dan cuma ikuti nafsu.


Apa hal tersebut akan bawa hasil positif? Pasti tidak. Berikut yang diartikan stoisisme supaya kita hidup sesuai dengan alam, yakni, sedapat mungkin di keadaan apa saja, kita tidak kehilangan logika dan berlaku seperti binatang yang lebih mengutamakan naluri.

Karena itu, jika kita lagi ada pada kondisi itu, yang perlu dilaksanakan saat sebelum mengutarakan emosi negatif dengan tidak terburu-buru memandang, apa lagi melakukan tindakan ceroboh tanpa dikaji lebih dulu.

Pasti, refleks berdasar emosi bisa jadi langsung dilaksanakan tanpa berpikir panjang. Hal tersebut benar-benar lumrah dan manusiawi. Tetapi, masalah apa kita akan biarkan kalah pada emosi; atau kita dapat memutuskan untuk menukarnya dengan pemikiran yang logis yang lebih positif, ialah hal yang lain dan dapat dilatih.


Ada beberapa hal dalam kehidupan kita yang dapat kita kendaliankan; seperti penilaian kita mengenai suatu hal, kemauan, arah, dan segalanya yang masuk ke kelompok pemikiran dan perlakuan kita. Tetapi, lebih beberapa hal yang tidak dapat kita kontrol, seperti perlakuan seseorang, penilaian seseorang, reputasi kita, cuaca, musibah, dan lain-lain.

Cara-cara Dalam Mengatasi Emosi Negatif Ala Konsep Stoisisme

Cara-cara dalam mengatasi emosi negatif ala konsep stoisisme

Stoisisme ialah filosofi yang dari Yunani kuno yang mengutamakan keutamaan kontrol emosi dan pengetahuan mengenai apa yang bisa kita kontrol dan apa yang tidak bisa kita kontrol dalam kehidupan. Berikut cara-cara untuk mengurus emosi negatif menurut ide Stoisisme :
  • Pengetahuan mengenai apa yang bisa kita kontrol dan apa yang tidak bisa kita kontrol. Stois mengajari jika kita cuma bisa mengatur perlakuan dan pemikiran kita, bukan kejadian atau seseorang. Ini menolong kita tidak untuk berasa cemas atau geram pada suatu hal yang tidak bisa kita kontrol.
  • Kendalikan diri. Stois mengajari keutamaan kendalikan diri dan tidak keluarkan emosi secara tak perlu. Ini menolong kita untuk selalu tenang dan tidak dipengaruhi oleh emosi negatif seperti geram atau sedih.
  • Meditasi dan refleksi. Stois merekomendasikan untuk lakukan meditasi dan refleksi dengan teratur untuk menolong kita untuk mengenal dan menangani emosi negatif. Ini menolong kita untuk jadi lebih tersadar dari perasaan dan pikiran kita.
  • Pengetahuan mengenai nilai-nilai fundamental. Stois mengajari keutamaan pahami nilai-nilai fundamental dalam kehidupan seperti keadilan, kebahagiaan, dan kasih-sayang. Ini menolong kita untuk selalu konsentrasi pada beberapa hal yang sebetulnya penting dalam kehidupan dan tidak dipengaruhi oleh emosi negatif yang tak perlu.
  • Konsentrasi di saat sekarang ini. Stois mengajari keutamaan konsentrasi di saat saat ini dan tidak begitu dipengaruhi oleh masa lampau atau masa datang. Ini menolong kita untuk nikmati kehidupan sekarang ini dan tidak berasa cemas atau kuatir mengenai beberapa hal yang kemungkinan terjadi di masa datang.
  • Pengetahuan mengenai natur hidup. Stois mengajari jika hidup ialah sebuah proses yang tidak selamanya gampang dan pasti memunculkan permasalahan dan kesusahan. Pengetahuan ini menolong kita tidak untuk berasa kaget atau kecewa saat hadapi permasalahan, tetapi malah menanggapi dengan tenang dan sabar.
  • Latih diri untuk ambil perlakuan. Stois mengajari jika sebagai manusia kita harus bertanggungjawab atas perlakuan kita, dan kita harus belajar untuk ambil perlakuan yang sesuai nilai-nilai fundamental yang kita anut. Ini menolong kita untuk berasa lebih bagus serta lebih berperan dalam kehidupan kita.
  • Menghindar persaingan dan pembedaan. Stois mengajari jika kita harus konsentrasi pada diri sendiri dan tidak begitu perduli dengan yang dilaksanakan seseorang. Ini menolong kita tidak untuk berasa kuatir atau iri pada seseorang dan konsentrasi pada perubahan diri kita.
  • Menghindar pikirkan beberapa hal yang negatif. Stois merekomendasikan untuk tidak banyak pikirkan beberapa hal yang negatif, tetapi malah konsentrasi pada beberapa hal positif yang berada di sekitaran kita. Ini menolong kita untuk berasa lebih bagus serta lebih percaya diri dalam kehidupan kita.
  • Jaga kesetimbangan emosi. Stois mengajari jika kita harus belajar untuk jaga kesetimbangan emosi kita, tidak begitu tinggi atau rendah. Ini menolong kita untuk selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh emosi negatif yang tak perlu.
Ringkasannya, ide Stoisisme memberi kita langkah untuk mengurus emosi negatif dengan lebih bagus. Tetapi, kita harus ingat jika ini ialah proses yang membutuhkan loyalitas dan usaha yang stabil agar bisa diterapkan di kehidupan setiap hari. Dengan mengimplementasikan ide ini, kita bisa jadi lebih tenang, damai, dan berbahagia dalam kehidupan kita.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama